Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tentang Pulauku Morotai

Tentang Pulauku Morotai

Jejak sejarah tercium asin pada putih pasirmu yang menyimpan rapat orang-orang yang sulit dilihat mata
Membebaskan angin pecah menyanjung Moro Lautan, gaungnya terdengar hingga tanjung  Sabatai, pulau Dodola yang bikin patah sampan oleh biru tua  lautnya dan bikin gelombang liar ke darat oleh deru pesawat tempurnya
Tamu datang menyekat rumah, kampung, dermaga, gua, rempah hingga pucuk dada perempuan

Kini pulauku bangkit setelah sujud yang lama pada penggalan kisah
bagai perawan yang malu menggerai rahasianya setelah tertawan perompak
Mari bersolek, tiupkan mantra ke segenap penjuru angin tuk hidupkan rimba, terumbu karang, ikan cakalang, birahi bambu, merah fuli, bahasa ibu dan reruntuhan kapal karam
Jangan takut kalut di dalam lautmu, milikmu karena kisah baru dimulai setelah badai negeri

Seperti katamu sejarah kan terus berulang
hanya kini tamu kita kembali bukan untuk menembakkan meriam dan meletuskan senapan
Dia kembali sebagai Dewi Emas yang membawa mimpi sang perubah pulau
Kemunculannya tiba-tiba bagai bayang hitam yang dikepung matahari
Ah...apakah anak anak pulauku juga dibangunkan dari tidurnya oleh sang Dewi?

Waktu kian rapuh, saat kudengar orang-orang Moro Lautan itu mendesah
"Mereka temukan kami kembali, walau telah bersembunyi dalam gua Nakamura dan sampan-sampan telah dihanyutkan dalam kubangan air mata."

Post a Comment for "Tentang Pulauku Morotai"