Analekta Pagi
Marjorie Amal
Ibuku dan matahari pagi
Telur ceria setengah matang
di atas setangkup roti
berkisah tentang rumah
yang hidupkan jiwa-jiwa kami
Ibuku dan mesin jahitnya
membisingi pagi dengan tiga lapis rokku
wejangan manjakan telingaku
sehingga jarinya tertusuk jarum
darah itu harus sabar menunggu
hingga rokku pas di pinggang
Ibuku dan setaman anggrek
tersihir tanah membasah
melupakan anggreknya
menyiram sandal jepitku yang terlekat lumpur
Ibuku dan doa pengantar sekolah
dirapalkan hingga aku berada di pintu bis
kutahu masih menggantung di bibirnya
hingga kembali ke pekarangan
"Tuhanku, sejajarkanlah ilmu dekat di hatinya"
Ibuku dan dapur mungilnya
kadang aku bercermin di kilau pancinya
disendokkannya creme soup pagi ke mulutku
"seperti itu manis cintaku padamu, Ris"
Lantas rinduku berbaris riuh di pundaknya
Ibuku susu dan madu
Post a Comment for "Analekta Pagi"
Berkomentarlah dengan sopan lagi santun ya :)