Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Lelaki Tanpa Tarung

lelaki+tanpa+tarung

Katamu perempuan simbol kesempurnaan

Tak cuma disematkan, dilekatkan tapi dipatri menjadi labirin berbingkai bisa
Diriku harus semampai bak barbie, putih membening bak susu, bibir penuh memerah tuk mengulum geloramu, dan cerdas beretika bak putri raja mencoba menaiki tahta
Ada kecantikan yang dimitoskan olehmu dalam derajat tertinggi, makin meninggi, tak lagi kuasa tergapai sepuluh jariku

Katamu perempuan itu mahluk merdeka

Tapi dirimu terancam, tak lagi tenteram saat diriku menjelma bak kapas, melayang melambung melampaui segala kuasa dan pesona lelakimu
Persamaan hak cuma metafora, politik hanya dongeng pengantar tidur nomor dua setelah ritual menyikat gigimu

Dunia kerja kadang ditambah kurangkan dan dibagi habis dengan ukuran dada dan siklus hormonku

Katamu perempuan itu surga yang selalu dirindukan dalam bahtera
Tapi kerap merata dengan lantai, bersimbah darah tatkala kau mengukir lebam membiru merah di mataku, di sudut senyum getirku dan di segenap lekuk tubuh yang tertampak olehmu
Kekerasanmu mendominasi, meluluhkan asa, pikir dan harga bagi kelembutan hatiku

Katamu perempuan itu punya kekuatan
Tapi sulit melepaskan diri dari pasungan rantai emasmu
Suara dariku dicocokkan  dengan besarnya ruang, harus pas tak boleh kurang apalagi lebih, gemanya tak harus nyaring
Porsi diriku harus tak boleh besar mangkoknya, katamu tulang ikan lebih kusukai daripada ikan asam pedasnya
Katamu diriku mempesona ketika memilih lipstik dan menonton telenovela
Kau tak tahu betapa sibuk berbagai gagasan melintas macet dalam benakku, tak mewujud

Katamu perempuan itu harus maju
Tapi diriku harus tetap menjaga selangkah di belakangmu, mungkin untuk menopangmu ketika jatuh?
Diriku tetap terbungkus rapih dalam kotak berkaca untuk tetap terawasi olehmu jangan sampai seinci di depanmu
Terkadang kau beri pita ungu hanya untuk menyemangati bahwa hidup kian memanis dalam perjuangan bersama

Ah...bagiku kau memang lelaki yang memenangi hidup tanpa harus bertarung


Post a Comment for "Lelaki Tanpa Tarung"