Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hujan dan Perjalanan Mimpi


Hujan selalu mampu tuk membangkitkan segala kisah yang pernah terimpikan, saat kita menatap jendela yang basah dan segala lamunan menari di tengah rinainya. Segalanya seolah terahimkan di tubuh hujan dan seolah mampu mewujud saat itu. Kisah yang dilamunkan bisa saja  tentang pikiran aneh seorang bocah yang ingin menjelma rusa berbintik cokelat dengan tanduk bercabang dan berlarian riang di padang rumput hijau. Juga tentang mimpi seorang remaja di pesisir laut yang ingin berfoto selfie di puncak Menara Eifel, dengan latar belakang balon udara warna-warni pada musim dingin dengan ekspresi beku yang mengundang takjub.

Mimpi lainnya adalah seorang ibu rumah tangga yang ingin memiliki 4 tangan dengan 8 jari di setiap sisi tangannya agar bisa menyelesaikan segala tetek bengek pekerjaan rumah tangga secara cepat dan tepat waktu. Tentu saja, impiannya wajar karena selama ini ia selalu terbenam dalam pekerjaan di rumah dan tidak pernah punya cukup waktu untuk memanjakan dirinya sendiri, memberikan penghargaan terhadap tubuhnya sendiri.

Ada juga mimpi seorang manula yang begitu ingin bisa berdansa di tengah rintik hujan dengan pasangan hidupnya, seperti saat pertama mereka saling jatuh cinta. Ia ingin mengenakan gaun polkadotnya yang berwarna hijau pupus dengan rok yang mengembang lebar berhias pita di pinggangnya, diiringi lagu love Me Tender. Sambil memejamkan mata ditemani lirih rintik hujan di jendela, segalanya bisa saja terjadi sebelum kita dikembalikan ke realitas kehidupan.

"Kau betul, aku selalu memikirkan tentang hujan yang menyimpan banyak mimpi dan harapan bagi setiap orang." Itu katamu sambil menyesap kopi rempah saat kita berdua duduk melihat hujan turun dari balik jendela. Aku beringsut lebih dekat dan menjadikan lututmu tempat menyangga wajahku. Hujan selalu membangkitkan sisi romantisme dalam diriku, juga imaji yang kadang berlintasan dalam aneka bentuk.
"Tak hanya manusia yang selalu memberi mimpi pada jiwa hujan, terkadang bendapun berandai-andai menjadi bukan dirinya ketika disiram hujan." kataku.
Kau tertawa sambil mengacak rambutku, seolah itu adalah ucapan teraneh yg pernah terdengar.  Aku cemberut dan memilih diam, namun berbagai pikiran melintas di benakku.

Aku tahu, daun-daun yang ada di taman depan rumahku selalu menjerit riang ketika titik-titik air hujan membelai hijaunya. Mereka akan berlenggak-lenggok sambil saling menilai daun mana yang paling indah tariannya. Hujan adalah pesta kecil yang harus dirayakan oleh daun, dan persahabatan mereka terjalin semakin erat dengan akar, batang, pucuk dan bunga. Setelah hujan mereka akan makin akrab tumbuh dan berkembang bersama. Indah, bukan?

Aku juga tahu bahwa terkadang kupu-kupu selalu tak sabar menunggu datangnya hujan. Bunga-bunga akan terlihat seksi dan menggairahkan setelah tersentuh hujan, bagaikan pengantin perempuan yang baru terjaga pada pagi hari setelah malam pertamanya. Bagi kupu-kupu hujan adalah perekat cinta setaman, dan kupikir itu benar, dan selalu tersenyum sendiri dengan pikiranku yang kadang sedikit ganjil. Tapi tak mengapa bukan?

Meski kadang kita berdua tak sepaham dengan berbagai kisah dalam khayalanku apabila hujan, tapi kita tetap sepakat bahwa menyaksikan hujan dari balik jendela ditemani secangkir kopi, mencium harum tanah basah, menjejakkan kaki di tanah dan melihat jejak terbenam  di tanah merupakan moment yang selalu kita rindukan bersama. Selalu tanpa kita sadari ada ikatan yang kuat terjalin setelah itu, karena kita berdua miliki kisah yang serupa dengan dedaunan itu. Kita adalah pencinta hujan, segala yang membelenggu tak nyaman biasanya akan mencair setelah hujan. Kitapun sama meyakini bahwa hujan tak selamanya menggiring badai yang menakutkan. Hujan bagi kita selalu menjadi anugerah terindah yang menautkan cinta, rindu, melahirkan bait-bait puisi yang indah dan mampu membilas segala kekecewaan dalam hidup.

Hujan adalah kerinduan terhadap mimpi-mimpi yang tak biasa pada setiap orang, menyisakan sejuta kisah indah yang tak terlupa, melukis kenang pada hangatnya malam saat kata tak ingin hadir.
Hujan adalah tentang rasa kita berdua.....


Post a Comment for "Hujan dan Perjalanan Mimpi"